Digital marketing adalah semua aktivitas pemasaran (marketing) yang dilakukan menggunakan perangkat elektronik atau internet. Tujuannya tetap sama seperti pemasaran tradisional: menjangkau konsumen dan mempromosikan produk atau layanan — tetapi dengan memanfaatkan platform digital.
Beberapa contoh aktivitas digital marketing:
Media sosial marketing (seperti promosi di Instagram, TikTok, Facebook)
Search Engine Optimization (SEO) (mengoptimalkan website agar muncul di hasil pencarian Google)
Email marketing (mengirim promosi atau newsletter lewat email)
Content marketing (membuat artikel, video, atau postingan yang menarik audiens)
Iklan berbayar di Google Ads, Facebook Ads, YouTube, dll.
Keunggulan digital marketing:
Bisa menjangkau audiens yang sangat luas bahkan dari berbagai negara.
Biaya lebih fleksibel dibanding iklan tradisional seperti TV atau koran.
Data dan hasilnya bisa diukur dengan akurat (berapa orang yang lihat, klik, beli, dll).
Target audiens bisa disesuaikan (misalnya: hanya perempuan usia 20–30 tahun yang tinggal di Jakarta).
Iklan Instagram atau Facebook
Misal: Sebuah brand fashion memasang iklan baju baru mereka di Instagram Story supaya dilihat pengguna usia 18–25 tahun.
SEO (Search Engine Optimization)
Misal: Toko kue membuat website dan mengoptimalkan artikel blog berjudul "10 Kue Ulang Tahun Terbaik di Bandung" supaya muncul di halaman pertama Google.
Email marketing
Misal: Marketplace seperti Tokopedia mengirim email promo diskon 11.11 ke semua pelanggan setia mereka.
Content marketing di YouTube
Misal: Sebuah perusahaan skincare membuat video tutorial perawatan wajah, lalu mengunggahnya di YouTube untuk membangun kepercayaan audiens.
Influencer marketing
Misal: Sebuah brand minuman bekerja sama dengan selebgram untuk mempromosikan produknya lewat review di TikTok.
Pay-per-click advertising (PPC)
Misal: Sebuah kampus swasta memasang iklan di Google — setiap orang yang klik iklan itu dan masuk ke website kampus, mereka membayar sejumlah kecil biaya.